Translate

Selasa, 07 Juni 2016

Menghadapi Musibah

Makalah ke-6
        Seakan musibah enggan hengkang dari Bumi Indonesia, ini terbukti masih banyak terjadi musibah yang terjadi. Bencana itu antara lain banjir yang terjadi di Aceh dan Sumatra Barat, Puting Beliung yang terjadi di Jawa tengah, dan Jogja, Banjir dan Tanah longsor di Jawa Timur Januari lalu, belum lagi dalam bentuk aksi teror dan sabotase,gelombang pasang atau abrasi, kebakaran hutan dan lahan kecelakaan transpotasi, kelaparan, kekeringan, konfik sosial, kerusuhan lapas, letusan gunung Sinabung umpamanya yang terus bersambung belum ada tanda tanda berakhir dan bentuk musibah yang lain seperti Narkoba, Predator anak di bawah umur yang tentu amat meresahkan setiap warga masyarakat.
            Adalah sesepuh guru kami KH Hazim Muzadi mendefinsikan bahwa bencana menurut Kamus Al qur'an ada dua jenis bencana ; Pertama,bencana yang semata mata merupakan Sunnatulah, kehendak Allah yang tidak bisa diubah dan tidak ada sangkut pautnya dengan machluk. Semata mata itu adalah Sunatullah atau ma'syiatillah (menurut kehendak Allah). misalnya pecahnya lempengan di dasar laut, melelehnya gunung gunung es di kutub, kecelakaan planet planet. Wamaa ashaabakum min mibatin  famin kitaab...bahwa bencana yang terjadi sudah ditentukan.
           Adapun yang kedua, musibah yang terjadi karena kausalitas ada sebab akibat manusia,, wamaa ashaabakum min musibatin fabima kasabat aidiikum....bahwa ada bencana akibat ulahmu sendiri, musibah yang di sebabkan oleh ulah manusia di rinci lagi dalam Al Qur'an, ada yang secara fisik akibat ulah manusia contoh Ilegal logging karena hutan yang di babat tanpa memperhitungkan AMDALnya, sungai menjadi dangkal, danau menjadi dangkal, hutan rusak itu pasti..! Dan ada juga ayat zhaharal fasaad fill barri wal bahri bima kasabat aidinnas....telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah tangan manusia. kemudian ada juga bencana karena tingkah laku moral manusia yang sudah melampaui batas artinya sudah melewati batas kemanusiaan:


وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا {16}
Artinya:"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya perkataan kami(Ketentuan Kami), kemudian kami hancurkan negeri itu se hancur hancurnya .'--Qs.Al Isra:  16 
Kalau negeri itu sudah mau rusak tanda tandanya tingkah laku orang orang di situ sudah melampui batas, kemudian melampaui batsnya sudah merata hingga pada satu titik kulminasi, maka jatuhlah hukum Allah maka berantakanlah negeri itu.
           Di dunia selalu ada kekuatan super power, yang kerjaannya menyerang negeri lain, menghancurkan dan menjadikan orang terhormat di negeri itudi hinakan, di intervensi, di agresi dan dalam bentuk macam macam lainnya.Dan ada lagi yang disebabkan karena umat itu sendiri durhaka kepada Allah seperti Allah tegaskan dalam Kitabnya yang suci:


وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ {112}

Artinya: "Dan Allah sudah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat tetapi penduduknya mengingkari nikmat nikmat Allah Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakain kelaparan dan ketakutan, disebabkan oleh apa yang selalu mereka perbuat---Qs An Nahl: 112
         Ada sebuah negeri yang dicontohkan dalam Al qur'an, negeri yang aman, damai, tenang nggak ada badai, nggak ada musim salju, nggak ada musim dingin, kemudian makanan datang dari segala tempat dan segala penjuru, dari lautan dan dari daratan. Tetapi sayangnya orang orang disitu melakukan destruksi (pengrusakan) terhadap kenikmatan, maka diganti kenikmatan dan ketenangan itu dengan "pakaian" kelaparan dan ketakutan. dalam ayat itu Allah menggunakan istilah pakaian ketakutan dan kelaparan karena apa yang telah mereka perbuat sendiri.  Kalau di Indonesian orang Kurang gizi itu tidak masuk akal khan ada pameo;"Orang bilang tongkat kayu dan batu jadi tanaman, bukan lautan tapi kolam susu" tapi faktanya orang menjadi gelisah, takut, konflik horisontal dan lain lain. Ada sebagian dari kita yang berbuat durhaka kepada Allah SWT, dalam Al Qur'qn ada lagi disebutkan, dosa yang dilakukan oleh orang zalim, tapi yang kena bukan orang zalim saja, yang alim alim, yang shalih shalih juga kena. Wattaqu fitnatan la tushibannal lladziina dzolamu minkum khaashah wa'lamu annallaha syadidul 'iqab..dan waspadalah terhadap bencana yang dibuat oleh orang zalim yang akibatnya bukan hanya mengenai orang zalim saja, Ingat siksa Allah amatlah pedih. Contoh di karenakan hutan di gunduli berakibat tanah longsor banjir. Jadi pekerjaan umat Islam adalah tidak hanya amar ma'ru saja tetapi nahi munkar juga, ketika kemunkaran meluas tak ada lagi yang yang melakukan Nahi Munkar atau tidak berdaya, atau tidak ada sama sekali, kalau sudah begini, Maka Allah memanggil machluknya yang lain untuk memberi peringatan, Angin puting beliung, angin topan,air laut pasang,hujan luar biasa, banjir, sungai meluap, gempa, longsor, gunung meletus, badai, lumpur ,asap, itu datang semua.(KH Hazim Muzadi)
            



            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar